Thursday, July 4, 2013

PELAJARAN DARI RASA LAPAR & DAHAGA dikutip dari buku Sehat Tanpa Obat oleh DR.H.Briliantono.




Ibadah puasa mengajarkan kepada kita, bagaimana tidak enaknya hidup dalam keadaan kelaparan dan kehausan.  Itulah yang dirasakan  setiap hari oleh saudara-saudara kita kaum dhuafa.  Mereka  yang tinggal dikolong jembatan, di gubuk-gubuk liar pinggir rel kereta, dibantaran sungai  yang semua itu rawan dari penggusuran, merasakan lapar dan ketidak pastian hidup setiap hari.   Sedang kita yang berpuasa hanya menahan lapar dan haus sekitar 13  sampai 14 jam sehari, setelah maghrib datang  dibolehkan  makan dan minum sepuasnya.
Kalau  puasa kita laksanakan di bulan Ramadhan,  paling lama kita menahan lapar dan haus hanya 30 hari.  Berbeda dengan kaum dhuafa, sepaanjang tahun adalah  bulan puasa.  Setiap hari adalah saat yang memilukan dalam belitan lapar dan haus.  Nah puasa mendidik kita untuk berimpati terhadap kesusahan orang lain.   Bukan sekedar ikut merasakan, tetapi ikut berimpati.  Impati adalah dorongan hati   untuk mengulurkan tangan,  membantu sesama yang dalam kubangan kesusahan atau dalam himpitan hidup.  Rasulullah  saw.  Mengecam dengan keras orang yang tidur nyenyak dengan perut kenyang,  sementara tetangga atau saudaranya menahan perih karena lapar.

No comments:

Post a Comment