Sunday, July 7, 2013

GELISAH atau GALAU




Galau  adalah  salah satu dari sekian  banyak keadaan psikologis yang ada dalam diri manusia.  Dari  beberapa  istilah keadaan yang artinya hampir sama dengan galau antara lain adalah tidak tenteram, selalu  kawatir, tidak sabar  dan cemas.  Banyak  hal yang menjadi penyebab galau,  dari sekian banyak penyebab galau, ada dua yang paling dominan, yaitu kesedihan mengingat masa lalu  dan ketakutan menghadapi masa depan.
  
Seseorang yang tidak bisa keluar dari jebakan masa lalu  yang  membuatnya sedih, cenderung menjadi galau.  Mereka  terus mengingat kerugian atau kemalangan  yang telah menimpanya, meskipun kejadian itu sudah lama sekali.  Bayang-bayang masa lalu yang menyedihkan berputar-putar di benaknya dan lebih celaka mereka selalu berusaha “menyaksikan” kembali. Akibatnya kesedihan  yang  berujung pada galau selalu mengungkungnya.

Lebih tragis lagi  adalah orang  yang galau  karena takut menghadapi masa depan.  Kekhawatiran akan  suramnya masa depan membuat mereka galau.  Rasa takut tidak mampu berkompetisi dalam kerasnya himpitan hidup, membuatnya  mereka terkurung dalam kegelisahan  yang akut. Kengerian akan hilangnya penghasilan/pendapatan, hilangnya jabatan, ketakutan tidak lulus sekolah, tidak diterima di perguruan tinggi,  UN  bernilai jelek dsb. Mengganggu  pikiran dan perasaannya  mrmbuatnya menjadi paranoid.   Sungguh ini adalah  kegelisahan  yang  sama sekali tidak beralasan, karena  hal ini belum tentu benar-benar terjadi.

Gelisah  terhadap kemungkinan keburukan yang akan datang dimasa depan, tentu tidak pada tempatnya.  Karena itu biarkan hari esok  dan masa depan datang.  Jangan  pernah menanyakan kabar beritanya  dan jangan pula menantikan serangan petakanya. Lebih baik kita menyibukkan diri  mempersiapkan  segala sesuatu yang mungkin dapat  digunakan sebagai bekal menghadapi masa depan.   Karena  apapun yang kita kawatirkan dimasa depan, atau  kita tunggu kebahagiaan masa depan hal itu pasti akan terjadi  sesuai rencana Allah swt.

tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) agar kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput darimu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu”.  (Qs. Al-Hadid: 22-23).

References : SEHAT  TANPA OBAT  ( DR.H. Briliantono).    

No comments:

Post a Comment