Sunday, March 29, 2020

VIRUS CORONA MELANDA DUNIA

TULISAN INI AKU TULIS SAAT AKU SEKELUARGA STAY AT HOME (30 Mart 2020 jam 11.00 siang)

Pemerintah daerah DKI menghimbau selama 2 minggu (14 hari),semua warganya untuk berada di rumah masing2, untuk memutus penularan virus corona. logikanya begini penularan covid-19 ini melalui sentuhan orang ke orang, klo sudah masuk kesaluran pernapasan akan masuk kedalam alveolus dan menimbulkan pneumonia akut, alias sesak napas.




  • saat aku tulis ini korban meninggal udah mendekati ratusan orang, yang positif dalam perawatan udah ribuan, jadi sangat gawat kalau tidak diambil tindakan seperti ini. Himbauan bp Gubernur Anies Rasyid Baswedan kepada warga jakarta adalah sbb : -diam di rumah; kalau keluar rumah pastikan memakai masket penutup mulut dan hidung; -jarak dengan orang lain minimal 1 meter (Physical Distancing); -dilarang pulang kampung agar penularan tidak menyebar sampai kampung2. Semua sekolah meliburkan siswanya selama 14 hari dan belajar lewat on line, tidak boleh ada kerumunan manusia dimana saja, jumatan ditiadakan semua shalat dhuhur di rumah, pernikahan di undur, kafe ditutup agar tidak ada kumpulan manusia dan masih lagi larangan2 dari pemprov DKI. 
  • Dirumah aku sekeluarga (aku, isteri dan Syifa anakku) mengerjakan pekerjaan kantor (work from home), gajian tetap seperti biasa. Selain itu aku memenuhi kulkas dengan cadangan makanan, beras jatah 2 bulan, indomi melimpah, minyak goreng 2 bulan, buah kita siapkan yang mengandung vitamin A, B, C dan E  untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Syifa mewajibkan saya untuk mengkonsumsi /minum rendaman safron (semacam putik salah satu bunga dari Iran) dipercaya membantu meningkatkan ketahanan tubuh, sebagai anti oksidan. Pada suatu pagi setelah kurang lebih 10 hari aku kansumsi safron itu ada perubahan yang aku rasakan dalam tubuhku, badan terasa ringan, leher tidak ada rasa kaku2 dan tensiku normal 132/82 mmhg, langsung aku panggil Syifa kukabarkan hal ini, semua senang dan gembira.
  • untuk mengkoordinir guru2 melakukan belajar on line, saya bersama bu Aan(isteri), Ibu Muthaq dan guru lainnya melakukan rapat jarak jauh (pakai aplikasi zoom), alhamdulillah lancar. Ini ceritaku semoga menjadi kenangan kalau nanti corona covid-19 udah reda. Aamiin

LUKISANKU SELAMA DI SAKURA SAMPAI HARI INI